Minggu, 30 Oktober 2022

Contoh Cerpen

 

Contoh Cerita Pendek Singkat

1. Contoh Pertama

Cemburu

Pagi ini Fariz menemani Lala ke kampus untuk menyaksikan ujian seminarnya. Sebenarnya Lala gugup sekali karena nanti akan berhadapan dengan dosen-dosen untuk mempresentasikan proposal yang telah ia tulis. Tetapi Fariz terus menyemangati dan menenangkannya agar tidak gugup. Setidak-tidaknya Fariz sudah pernah melewati fase ini jadi dia tahu yang sedang Lala rasakan sekarang.

Detik yang ditunggu akhirnya datang juga, Lala memasuki ruangan dengan perasaan berdebar-debar tetapi Lala mencoba mengendalikan kegugupannya dengan berdoa.

Tanpa terasa 90 menit berlalu, ujian seminar selesai. Sementara menunggu keputusan dari para dosen, Lala keluar dari ruangan seminar menemui teman-teman dan menemui Fariz. Fariz terus menyemangatinya dan mengacungkan jari jempolnya dengan melemparkan senyuman. Lala pun membalas senyuman Fariz.

Leganya ujian seminar sudah selesai dan sekarang akan menuju tahap yang jauh lebih sulit yaitu menulis skripsi. Lala dan Fariz meninggalkan ruangan seminar. Sangat sedang asik berbincang-bincang tanpa sengaja bertemu seseorang yang tidak asing bagi Lala dan Fariz. Mereka berdua berpapasan dengan mantan pacar Fariz, dia semakin cantik. Fariz dan mantan pacarnya saling berpandang-pandangan cukup lama, tanpa mempedulikan Lala yang ada disampingnya. Entah mengapa, tanpa terasa bulir-bulir bening jatuh di pipi Lala. Ketika Fariz menoleh ke arah Lala, cepat-cepat ia menundukkan pandangan sambil berusaha menghapus air mata. April menghela nafas panjang, mengendalikan perasaan yang tidak menentu.

Di perjalanan menuju tempat parkir, Fariz terus berbicara sementara Lala hanya menunduk dan diam, pikirannya melayang ke suatu arah apakah mungkin Fariz masih mencintai mantan kekasihnya dan masih mengharapkan dia untuk kembali bersamanya. Tetapi mengapa hati ini merasa sakit, saat Fariz menatap gadis itu. Lala bertanya di dalam hati "apakah aku cemburu? Tapi apa hakku untuk cemburu? Karena aku bukanlah siapa-siapa bagi Fariz, aku hanya seorang sahabat yang hanya diperlukan sebagai tempatnya berbagi cerita".

2. Contoh Kedua

Sahabat Jadi Cinta

Saat ini aku kelas 1 SMA, setiap hari aku menghabiskan waktu bersama dengan ketiga sahabatku yaitu Fariz, Irsyad dan Lala. Kita berempat sudah bersahabat dari kecil.

Pada suatu hari kami berempat membuat sebuah janji persahabatan yang ditulis dan kemudian dimasukan kedalam botol. Perjanjian tersebut dikubur di bawah pohon dan akan dibuka saat kami semua menerima hasil ujian kelulusan.

Waktu yang kita tunggu pun tiba. Hari ini adalah hari kita berempat menerima hasil ujian dan kami semua dinyatakan lulus. Setelah menerima pengumuman, kami berempat serentak menuju pohon yang menjadi tempat untuk mengubur botol. Kamu semua menggali hingga menemukan botol tersebut.

Saat botol sudah ditemukan, kami semua bergegas membaca tulisan yang dulu sempat kami tulis. Di dalam kertas tersebut berisikan tulisan "Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya"

Keesokan harinya, Fariz berencana untuk merayakan pesta kelulusan kami berempat. Pada malam itu Fariz menyatakan perasaannya kepadaku, dan akhirnya aku dan Fariz berpacaran. Begitu juga dengan Irsyad berpacaran dengan Lala. Malam itu sangat istimewa, namun kami semua harus bergegas pulang. 

3. Contoh Ketiga

Tertilang

Pg hari adalah waktu semua orang sibuk untuk pergi sekolah dan bekerja. Namun berbeda denganku yang masih duduk santai sambil menonton tv. Hari ini jadwal kuliahku siang, sehingga aku bisa bersantai terlebih dahulu. Saat sedang asik menonton TV, ada notifikasi dari grup jika ada penilangan di dekat kampus. Namun aku tidak menanggapinya terlalu serius, karena aku berpikir jika penilangan hanya dilakukan pada pagi hari saja. 

Saat sudah siang, aku siap-siap dan bergegas menuju kampus. Saat dalam perjalanan menuju kampus, aku melihat banyak keramaian di depan. Namun aku berpikir jika keramaian tersebut disebabkan karena adanya kecelakaan. Karena penasaran, aku pun melajukan motor ke arah kerumunan tersebut. Betapa terkejutnya aku, melihat sekumpulan polisi yang sedang menilang para pengendara kendaraan. Aku yang merupakan pengendara bermotor tanpa SIM pun menjadi sangat panik. Ingin rasanya putar balik, namun semua sudah terlambat.

Polisi datang ke arahku dan aku pun gugur karena takut. Tepat di depan wajahku, pak polisi bertanya kepadaku "Selamat siang mba, boleh tunjukan STNK dan SIMnya?" Karena aku tidak memiliki SIM, maka aku hanya mengeluarkan STNK saja. Polisi tersebut menilang dengan pelanggaran tidak memiliki SIM. Kemudian STNK ditahan sementara dan bisa diambil saat membayar denda pelanggaran di kantor kejaksaan. Selang satu minggu aku pergi ke pengadilan untuk membayar denda dan mengambil STNK. Setelah selesai semua, aku bergegas pulang.

0 komentar:

Posting Komentar